Profil Desa Jeruken
Ketahui informasi secara rinci Desa Jeruken mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Jeruken di Kecamatan Ngombol, Purworejo, adalah sentra pertanian padi yang vital di selatan kabupaten. Desa ini memanfaatkan lahan subur untuk menghasilkan panen melimpah, didukung tata kelola pemerintahan yang responsif. Jeruken berperan dalam ketah
-
Sentra Pertanian Padi Unggulan
Desa ini memiliki lahan pertanian produktif yang menghasilkan padi dengan produktivitas tinggi, berkat penerapan teknik pertanian modern dan varietas unggul.
-
Tata Kelola Pemerintahan yang Adaptif
Adanya suksesi kepemimpinan yang terstruktur, seperti pelantikan kepala desa antarwaktu dan mutasi perangkat desa, menunjukkan adanya tata kelola pemerintahan yang dinamis dan berorientasi pada peningkatan kinerja untuk pelayanan publik yang lebih baik.
-
Partisipasi dalam Program Pengembangan Lokal
Desa ini aktif terlibat dalam inisiatif pemerintah daerah, seperti "Kreatif Center Gerbang Potensi Desa", yang bertujuan untuk mengangkat potensi ekonomi lokal.
Desa Jeruken, yang terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki peran strategis dalam menopang ketahanan pangan di daerah tersebut. Dengan kontribusi signifikan di sektor pertanian, desa ini menjadi bagian penting dari julukan Kecamatan Ngombol sebagai "lumbung pangan" Kabupaten Purworejo. Profil desa ini menyoroti potensi pertanian yang unggul dan peran masyarakatnya dalam menjaga produktivitas, menjadikan Desa Jeruken sebagai wilayah yang tidak hanya kaya akan hasil bumi, tetapi juga memiliki tata kelola pemerintahan yang responsif terhadap dinamika sosial.
Kondisi Geografis dan Potensi Unggulan
Desa Jeruken, sebagai bagian dari Kecamatan Ngombol, memiliki letak geografis di bagian selatan Kabupaten Purworejo. Letaknya tidak jauh dari ibu kota kabupaten, yakni berjarak sekitar 17 km ke arah selatan. Batas wilayah Desa Jeruken secara spesifik belum teridentifikasi secara publik, namun secara umum Kecamatan Ngombol di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Banyuurip dan Bayan, di timur dengan Kecamatan Purwodadi, di selatan dengan Samudra Hindia dan di barat dengan Kecamatan Grabag. Dengan luas wilayah yang belum diketahui secara pasti, namun dapat diperkirakan tidak terlalu besar, desa ini memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Menurut data dari beberapa sumber, jumlah penduduk Desa Jeruken pernah tercatat sebanyak 150 jiwa, meskipun angka ini mungkin tidak akurat dan perlu dikonfirmasi dengan data sensus terbaru. Kondisi geologisnya terdiri dari endapan alluvial dataran rendah, yang membuatnya sangat cocok untuk lahan pertanian produktif, khususnya padi.Potensi unggulan Desa Jeruken ialah sektor pertanian, khususnya budidaya padi. Wilayah ini termasuk dalam kawasan persawahan produktif yang menjadi andalan Kecamatan Ngombol. Para petani di Desa Jeruken menerapkan teknik budidaya modern dan berkelanjutan, seperti tanam jajar legowo, pengairan basah kering, serta penggunaan varietas unggul yang rendah emisi. Pendekatan ini dilakukan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang kini menjadi isu global. Keberhasilan para petani dalam mengelola lahan tercermin dari tingginya produktivitas panen yang mampu mencapai 7 ton per hektare untuk varietas Inpari 32, sebagaimana dilaporkan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ngombol.
Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat
Pemerintahan Desa Jeruken menunjukkan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada warganya. Pada 11 April 2023, Bupati Purworejo, RH Agus Bastian, melantik R. Agus Sarminto sebagai kepala desa yang baru melalui musyawarah desa antarwaktu. Pelantikan ini dilakukan untuk menggantikan kepala desa sebelumnya, Ali Munawar, yang meninggal dunia saat menjabat. Pergantian kepemimpinan ini menunjukkan adanya tata kelola yang terstruktur dan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 12 Tahun 2015.Kepala desa yang baru dilantik dituntut untuk segera beradaptasi dengan tugas dan kewenangannya dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, serta bertanggung jawab kepada masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Komunikasi yang baik antara perangkat desa, BPD, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Pemerintahan Desa Jeruken juga aktif dalam melakukan mutasi perangkat desa untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi birokrasi, salah satunya yaitu pelantikan Joko Sutirto dari Kepala Seksi Pemerintahan menjadi Kepala Dusun yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2025. Langkah ini menunjukkan adanya upaya berkelanjutan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia di tingkat desa demi kemajuan bersama.
Keterlibatan dalam Program Daerah dan Pengembangan Potensi
Desa Jeruken tidak berdiri sendiri dalam upaya pembangunan. Desa ini merupakan bagian dari program-program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo, khususnya terkait pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Kecamatan Ngombol, tempat Desa Jeruken berada, telah membentuk "Kreatif Center Gerbang Potensi Desa". Inisiatif ini bertujuan untuk mewujudkan desa-desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi kreativitas dan ide-ide dari masyarakat.Melalui program ini, produk-produk lokal dan usaha kreatif di desa dapat dipromosikan, bahkan berpotensi untuk dipasarkan ke luar daerah, termasuk ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Keterlibatan Desa Jeruken dalam program ini menunjukkan kesiapan mereka dalam memanfaatkan peluang ekonomi yang lebih luas. Selain itu, dengan terus berfokus pada sektor pertanian, desa ini turut mendukung visi pemerintah daerah untuk menjadikan wilayah selatan Purworejo sebagai kawasan lumbung padi yang produktif.
Prospek Masa Depan dan Tantangan
Masa depan Desa Jeruken terlihat menjanjikan, terutama dengan adanya potensi pertanian yang kuat dan dukungan dari program-program pemerintah daerah. Namun ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti dampak perubahan iklim yang dapat mengganggu produktivitas pertanian dan keterbatasan data publik yang akurat mengenai profil desa secara lebih rinci, termasuk batas wilayah, jumlah penduduk, dan kepadatan.Peningkatan infrastruktur pertanian, seperti sistem irigasi, dan pendampingan teknis bagi petani akan sangat krusial untuk menjaga produktivitas. Keterlibatan aktif dari semua pihak, mulai dari perangkat desa, BPD, hingga masyarakat, akan menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, Desa Jeruken dapat menjadi contoh nyata keberhasilan desa mandiri yang mampu mengelola potensinya secara optimal.
